Thursday, March 20, 2014

kisah dahulu :')

menangis
menangis
menangis

menangis pada Allah, tidak mengapa.
merayulah pada-Nya sentiasa.
cintailah Dia sebaiknya.

rindu mak.
rindu ayah.
rindu family.

rindu nak ketawa seperti dulu.
rindu nak berborak macam dulu.
rindu nak main-main seperti dahulu.

tapi sekarang dah tak boleh.
banyak tanggungjawab baharu.
ada prioriti.

tapi aku takkan lupa kenangan lalu.
simpan kemas dalam fikiranku.
harapanku moga kita dapat buat seperti dahulu
di syurga-Nya nanti.

bermain dan berehat sepuas-puasnya di sana nanti.
in sha Allah amin.
moga sentiasa dalam kesabaran yang tinggi.
amin.


#nicknns

Wednesday, March 5, 2014

ukhuwah

karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa
karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu
wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali:
"jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara"


mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja
menjadi kepompong dan menyendiri
berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam
bertafakkur bersama iman yang menerangi hati
hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari
melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia

lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah
mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
dengan persaudaraan suci; sebening prasangka, selembut nurani,
sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh berjanji


[dalam dekapan ukhuwah; Salim A. Fillah]

nangis keseorangan bila baca ni.
posted from Bloggeroid

Monday, March 3, 2014

Jerebu Jiwa

Bismillah.

Di luar sekarang JEREBU. MasyaAllah jerebu yang amat tebal. Semalam Alhamdulillah Allah izin hujan. Harini jerebu kembali.

Mungkin Allah menginginkan kita kembali mengkoreksi diri. Melalui jerebu yang Allah hantarkan,  supaya dapat manusia berfikir. Berfikir sejenak mengapa jadi begini.

Dunia sudah tua. Dunia sudah berubah. Sungguh banyak perubahan. Bukit-bukit ditarah dan digondol. Ada saja hutan yang terbakar sejak belakangan ini di Nilai. Bagai bersahutan memanggil penduduk bumi supaya kembali kepada Allah. Kembali berfikir apakah yang telah manusia lakukan kepada Bumi?

Sungguh, sedih aku rasakan melihat keadaan jerebu yang sungguh tebal. Udara yang panas dan hangat. Buat jiwa rasa gelisah dan penat. Benarlah, sedikit sahaja Allah tarik nikmat kesegaran udara, kita sudah terasa lainnya.

Buat manusia, kembalilah kepada fitrah kita. Kembalilah kepada Allah. Kerna Allah sebaik-baik penjaga.

Wallahu'alam.


-USIM, 5:38 petang, DKU FPQS-